Rasa Didukung Teman dan Keluarga Bisa Perlambat Penuaan, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Penelitian terbaru menemukan bahwa dukungan sosial dari orang terdekat dapat memperlambat proses penuaan dan menjaga kesehatan mental di tengah tekanan hidup modern.
Di tengah kehidupan yang serba cepat dan penuh tekanan, kehadiran teman serta keluarga ternyata memiliki peran lebih besar dari sekadar tempat berbagi cerita. Sebuah studi baru dari University of Michigan menunjukkan bahwa dukungan sosial yang kuat mampu memperlambat proses penuaan biologis, menjaga daya tahan tubuh, dan menurunkan risiko penyakit kronis.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) ini menganalisis lebih dari 7.000 responden dewasa. Hasilnya menunjukkan bahwa individu yang merasa dicintai, dihargai, dan mendapat dukungan emosional dari orang terdekat memiliki tingkat penuaan sel yang lebih lambat, dibanding mereka yang merasa kesepian atau terisolasi secara sosial.
Menurut Dr. Jessica Kim, peneliti utama studi tersebut, koneksi sosial berperan penting dalam menjaga keseimbangan hormon stres seperti kortisol. âSaat seseorang merasa didukung dan diterima, tubuhnya cenderung menghasilkan lebih sedikit hormon stres. Ini berdampak langsung pada sistem imun dan proses regenerasi sel,â jelasnya.
Sebaliknya, mereka yang mengalami tekanan sosial, kesepian, atau merasa tidak memiliki tempat bersandar menunjukkan tanda-tanda penuaan lebih cepat, termasuk peningkatan peradangan dalam tubuh, gangguan tidur, dan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.
Fenomena ini sangat relevan bagi generasi muda dan dewasa awal, terutama Gen Z dan milenial, yang kini menghadapi tekanan hidup lebih besar dari sisi ekonomi, karier, hingga media sosial. Banyak di antara mereka hidup jauh dari keluarga atau sibuk dengan rutinitas, hingga kehilangan dukungan emosional yang cukup.
Psikolog klinis dr. Lita Anindya, M.Psi, menjelaskan bahwa koneksi sosial adalah kebutuhan dasar manusia yang sering diabaikan. âBukan hanya tentang banyaknya teman, tapi kualitas hubungan yang membuat seseorang merasa aman dan diterima. Itu yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental,â katanya.
Ia menambahkan, upaya sederhana seperti berbicara jujur dengan sahabat, menghabiskan waktu bersama keluarga, atau sekadar saling mendengarkan tanpa menghakimi dapat memperkuat koneksi sosial dan membantu menjaga keseimbangan emosional.
Beberapa penelitian lain bahkan menunjukkan bahwa hubungan sosial yang hangat bisa menurunkan risiko demensia, meningkatkan kebahagiaan, serta memperpanjang usia hingga lebih dari tujuh tahun. Dalam dunia yang makin individualistis, rasa memiliki komunitas dan dukungan emosional kini menjadi âvitaminâ yang tak kalah penting dari olahraga atau pola makan sehat.
Kesimpulannya, memperlambat penuaan tidak hanya soal krim wajah atau suplemen, tetapi juga tentang bagaimana kita menjalin hubungan dengan orang lain. Semakin kuat rasa terhubung, semakin besar pula peluang kita untuk hidup lebih lama, sehat, dan bahagia.





